Haloo, wah sudah lama tidak bertemu hehehe...
Di postku kali ini, aku bakalan cerita tentang apa yang
kusyukuri selama aku merantau hingga saat ini
Merantau memang bukan hal yang mudah, apalagi untuk pemula
seperti saya. Banyak hal yang harus dilepaskan, ditinggalkan, dan dirindukan. Jauh
dari keluarga, sahabat sahabat, dan kekhasan kota yang akan selalu dirindukan. Organisasi,
perkumpulan perkumpulan yang rasanya sudah seperti keluarga, pun harus
ditinggalkan. Berat memang, tapi semua memang sudah jalannya...
Bulan pertama merantau, home sick pasti akan dirasakan. Bagaimana
hidup di kota orang, jauh dari orang tua. Saat saat masih menyesuaikan diri
dengan lingkungan bersama teman teman baru. Yang biasanya setiap kali mau makan
sudah tersedia, pakaian yang akan digunakan sudah rapi, akan terasa berbeda
saat merantau. Bagaimana rindu dengan masakan ibu dirumah, dinginnya kampung
halaman.
Mulai belajar untuk mandiri, mengatur waktu supaya kos tetap
rapi, begitu pula tugas tugas terlaksana dan tentunya tetap aktif di kampus. Terasa
sekali perbedaan yang akan terjadi. Entah kita yang menjadi lebih mandiri,
lebih dapat membagi waktu, dan perubahan perubahan positif lain yang berguna
bagi kita juga.
Bulan kedua, sudah mulai ‘kerasan’ atau nyaman dengan
lingkungan baru. Mulai memiliki teman teman baru dari berbagai daerah. Berbagi cerita
tentang daerah daerah asal mereka. Kita mulai disibukkan dengan tugas tugas
kuliah dan sebagainya. Mulai mencintai makanan makanan sekitar sini, warteg,
ketoprak, jajanan keliling dengan prinsip murah dan kenyang, hehehe, maklum
anak kos.
Day by day changes, saat sudah disibukkan oleh teman teman
baru, tugas kuliah, sampai lupa memberi kabar sama yang dirumah. Fase ini pasti
terjadi, pasti. Orang tua pasti merindukan kita, tetap berilah mereka kabar,
tanyakan kabar mereka juga, telfon mereka.
Tapi life must go on, teman teman baru diperantauan
pasti juga sama kok. Sama sama rindu
kampung halaman mereka. Disinilah kita bisa saling menguatkan, menjadi keluarga
baru di perantauan juga. Aktiflah dikampus, di lingkungan baru setidaknya untuk
mengurangi ‘homesick’. Tapi tetap jangan pernah lupa untuk menelefon orang tua,
setidaknya menanyakan kabar mereka.
Sekian post dari anak rantau yang sedang merindukan rumah,
see you in another post!